Golden Eagle Energy Merampungkan Restrukturisasi Utang di Tengah Pandemi
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menyelesaikan restrukturisasi hutang anak upayanya dengan Bank Permata. Restrukturisasi dapat dikerjakan di tengah-tengah keadaan wabah Covid-19.
Tujuh Sebab Kegagalan Saat Bermain Perjudian Mesin slot Online
Direktur Khusus PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) menjelaskan, tenor pembayaran utang diperpanjang sampai lima tahun di depan.
"Dengan restrukturisasi utang ini, tenor pembayaran diperpanjang lima tahun sampai tahun 2026. Bunganya lebih rendah, turun 1 % lebih" tutur Roza Permana Putra, Senin (21/12/2020).
Ia menjelaskan dengan restrukturisasi hutang ini membuat cash flow perseroan dapat lebih bebas. Di mana, perusahaan sekarang sedang masuk di usaha PLTU. Keadaan yang membuat perusahaan memerlukan modal kerja lebih panjang.
Disamping itu untuk pertamanya kali pada tahun 2020 ini, anak upayanya, Triaryani yang disebut tambang batu bara, lakukan pengangkutan langsung ke sejumlah pembangkit listrik dalam negeri.
Kenaikan supply ke pasar lokal ini adalah salah satunya taktik Perseroan dalam menyamakan fluktuasi harga.
"Jika export semakin banyak merujuk ke ICI (Indonesian Coal Indeks) tetapi jika ke PLTU referensinya HBA (Harga Batubara Referensi)," Roza menerangkan.
Ia menyentuh bila sebenarnya perseroan secara stabil alami kenaikan performa tiap tahun sepanjang 3 tahun paling akhir sampai 2019. Tetapi benar-benar sayang, wabah Covid-19 cukup berpengaruh untuk kelangsungan pemasaran di Perseroan.
"Sepanjang 3 tahun paling akhir sampai tahun 2019, Perseroan secara stabil terus naik tiap tahun, tetapi terganggu adanya wabah," katanya.
Sampai September 2020, Perseroan menulis ada pengurangan pemasaran sejumlah 24 pesen jadi Rp 140 miliar.
Tahun kemarin, SMMT berhasil lakukan pengeboran tambahan di tempat konsesi Triaryani hingga cadangan di konsesi Triaryani jadi sejumlah 316 juta ton. Cadangan di konsesi itu naik sampai 59 juta dari mulanya 257 juta ton. Cadangan itu sudah dihitung sesuai standard JORC.
Walau kini sedang berjalan wabah Covid-19, Perseroan jalankan tiga taktik khusus, yakni masih jaga lingkungan kerja masih aman dengan mengaplikasikan prosedur kesehatan, dan jaga tambang masih bekerja.
Taktik yang lain ialah jaga kecukupan cash flow, dengan restrukturisasi utang, pemantauan cash flow secara ketat, dan lakukan perombakan pemasaran mix.
Meskipun wabah Covid-19 masih menempa, perseroan tetap percaya diri dengan potensial usaha di depan. Ini nampak pada harga batu bara yang mulai bertambah.
Disamping itu, di tengah-tengah tekanan untuk berpindah ke bahan bakar yang ramah lingkungan, batu bara masih adalah sumber energi khusus di Asia, terhitung Indonesia.
Yang akan datang, Perseroan diinginkan masih jaga kemampuan produksi agar capai economic of scale; rencana tambang yang optimum untuk memperoleh Stripping Ratio (SR) yang ditarget.
Untuk aktivitas logistik, Perseroan terus akan tingkatkan jumlah armada angkut dan keproduktifan dan cycle time armada angkut. Disamping itu dari sisi marketing, Perseroan akan memadankan pemasaran yang berkaitan ke HBA dan pasar spot; dan memperlebar pasar ke pemakai akhir dan perkuat pangkalan di pasar lokal. Sedang di bagian keuangan, Perseroan terus akan lakukan efektivitas ongkos secara berkepanjangan dan lakukan pemantauan cash flow secara ketat.